SOLUSI SEHAT DENGAN SELAC - HOLISTIK - EFEKTIF - ALAMIAH - AMAN

14 May, 2011

Miom di dinding rahim

Pada hari Rabu, 11 Mei 2011, jam 19.30, berkunjung ibu NS, 46 th, Pontianak. Keluhannya  nyeri  pada perut  bagian bawah, mulai terasa sakit sejak 3 bulan lalu. Ibu tersebut berdasarkan pemeriksaan para dokter di Rumah Sakit Normah Kuching, Malaysia, menderita miom yang menempel  di dinding rahim. Apabila dioperasi maka rahimnya pun harus diangkat, maka disarankan oleh dokter di Rumah Sakit Normah tersebut agar tidak dioperasi, karena apabila tiba pada masa menopause miom tersebut akan hilang dengan sendirinya.  Untuk mengatasi rasa sakit atau nyeri digunakan  obat analgesik,  anti nyeri alias penahan sakit. Jadi setiap merasakan nyeri selalu minum obat analgesik. Disamping itu daerah perut bawah tersebut terasa mengeras, dan tekanan darahpun tinggi, mungkin akibat berkembangnya miom.  Beliau mencoba meminum minuman Keladi tikus dan Kunir putih yang didapatkan pada penjual herbal di Pontianak, diminum selama kurang lebih 1 bulan.  Manfaat  positif yang dirasakan menurut ibu NS adalah rasa mengeras didaerah perut tersebut berubah jadi melunak.   Namun rasa nyeri masih tetap ada dan timbul bentol-bentol merah dan gatal, sehingga mengganggu kenyamanan tubuh sehari-hari.
Kebetulan pada saat ibu NS berkunjung, sedang merasakan nyeri disekeliling perut bagian bawah. Sebelum diterapi , ibu NS periksa gula darah dulu, karena khawatir dulu gula darah pernah agak tinggi, namun setelah diperiksa gula darahnya di level  95 mg/dL (normal). Sedangkan tekanan darah (menggunakan AND digital meter) sistolik di level 186 , diastolik dilevel  115. Kemudian dilanjutkan dengan terapi SELAC (Sinusoidal Electro Acupressure), yang memanfaatkan energi elektrostatik pada titik-titik akupunktur, yang fokus utamanya didaerah perut bawah, selama kurang lebih 25 menit.  
Setelah diterapi ibu NS merasakan tubuh lebih nyaman dan rasa nyeri didaerah perut bawah hampir tidak terasa.  Kemudian ibu NS diberikan asupan herbal kombinasi (Keladi tikus, Sambiloto, Jombang, Daun Dewa, Mahkota Dewa, Bidara Upas,Rumput Mutiara), Ganoderma, Jinten hitam  dan Tapak Dara. Kamis pagi jam 09.00, ibu NS diperiksa tekanan darahnya , sistolik dilevel 165, diastolic dilevel 102. Berarti tekanan darahnya turun dibandingkan sebelumnya (Rabu malam), walaupun masih tinggi. Disamping itu sudah tidak terasa gatal ditubuh, dan rasa nyeripun sudah berkurang jauh. Kemudian terapi SELAC pun dilanjutkan sekitar 20 menit. Setelah itu ibu NS melanjutkan perjalanannya ke Jakarta untuk kembali ke Pontianak.
Hari Sabtu, 14 Mei 2011, jam  14.15 saya coba kontak ibu NS via sms untuk menanyakan kondisi beliau, apakah rasa nyeri dibawah perut kambuh lagi? Alhamdulillah, rasa nyeri tidak kambuh seperti sebelumnya, karena rasa nyeri  tersebut  sudah berkurang jauh,  dan sudah tidak perlu minum obat analgesik lagi. Semoga ibu NS dalam 3-4 bulan miomnya sudah bisa teratasi dan pulih.
Kesimpulan :
Rasa nyeri akibat berkembangnya miom bisa terbantu efektif dengan terapi  SELAC (Sinusoidal Electro Acupressure), yang memanfaatkan energi elektrostatik pada titik-titik akupunktur. Dengan dibantu asupan herbal yang sesuai, insya Allah harapan pemulihan miom di dinding rahim akan berjalan efektif, alamiah dan aman. Apalagi bila terapi dilakukan secara intensif, kecepatan pemulihanpun akan lebih efektif lagi.

Status miom :

Tgl 7 Juli 2011 jam 07.55 saya menerima sms dari ibu NS yg mengabarkan bahwa beliau telah memeriksa ulang ke Rumah Sakit di Kuching pada tgl 30 Juni 2011, hasilnya miom yang ada di rahim telah mengecil sepanjang 2 cm, alhamdulillah.... dan ibu NS ingin melanjutkan herbal yang diminum agar pulih dari miom, dan jam 10.15 hari ini Kamis, 7 Juli 2011 asupan herbal tersebut telah diterima oleh putri beliau untuk dikirimkan ke Pontianak.  Semoga cepat pulih, amien.

Ansuska Gumanti
Jl. Muararajeun Kulon no.22, Bandung
022-707 22466 atau 0812 2024 270

03 May, 2011

Kasus usus buntu (appendicitis) tersolusi tanpa operasi

Penyakit usus buntu akut adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu secara mendadak yang umumnya menyebabkan rasa sakit sekali. Biasanya penyebab radang usus buntu akut ini adalah karena infeksi bakteri dan gangguan makanan yang sulit dicerna.

Gejalanya :

  • 1.      Rasa sakit diseluruh perut , terutama dilokasi usus buntu yang posisinya disebelah kanan perut, antara tulang pinggul dan pusar.

  • 2.      Dinding perut dilokasi usus buntu menjadi lunak.

  • 3.      Dinding perut sebagian keras dan sebagian lunak akibat kontraksi.

  • 4.      Terasa sakit saat batuk maupun menghela nafas.


Solusi kasus diatas dengan cara kedokteran konvensional adalah dengan operasi, karena bila tidak ditangani secara cepat bisa mengancam jiwa penderita. Namun solusi tanpa operasi memungkinkan pulih total dengan cara SELAC (Sinusoidal Electro Acupressure). Beberapa contoh kasus yang pernah ditangani  sebagai berikut :


  • Kamis, 19 Agustus 2010, jam 21.00 (saat bulan Ramadhan) dikunjungi Bapak Dt.S, 85 tahun, Bandung. Mengeluh karena terasa sakit sekali didaerah perut sebelah kanannya, tertekan tangan sedikit saja terasa sakitnya luarbiasa. Padahal anaknya yang juga dokter (1 org dokter umun, 1 org dokter spesialis) telah menyarankan untuk segera diperiksa dan dioperasi, namun beliau bertahan untuk tidak dioperasi karena faktor usia. Pada waktu itu beliau minta agar bisa diterapi tanpa terasa sakit, karena saat itu beliaupun sudah merasa sakit sekali . Saya sanggupi keinginan tersebut agar terapi dilakukan dengan tanpa terasa sakit. Kemudian Bapak Dt.S sambil berbaring saya terapi didaerah belakang dan depan (pada gambar, titik terapi berwarna merah) kurang lebih 10 menit. Setelah itu saya minta beliau duduk dan Bpk Dt.S Nampak tersenyum, tidak meringis lagi karena kesakitan. Alhamdulillah, kasus usus buntu Bapak Dt.S tersolusi.  Kemudian saya berikan asupan anti radang dan bengkak yaitu Sambiloto (Andrographis Paniculata) dan Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa) untuk diminum selama 2 minggu. Besoknya, Jumat jam 21.00 , diperiksa dan diterapi kembali, sudah tidak terasa keluhan pada perut sebelah kanan, walaupun dicoba ditekan dengan tangan. Alhamdulillah, mungkin hikmah Ramadhan yang diperoleh beliau, bebas kasus usus buntu akut.  Bapak Dt.S , sampai dengan tulisan ini dibuat, kondisinya Alhamdulillah sehat, belum ada keluhan seperti sebelumnya.

  • Pada Senin 11 Oktober 2010, jam 08.00, dikunjungi A, 16 tahun, wanita, siswa SMU,Bandung. Sebelumnya orang tua yang bersangkutan menilpon saya (Minggu malam) untuk minta bantu solusi buat anaknya, perut sebelah kanan terasa keram, dan anaknya disarankan oleh dokter harus segera dioperasi usus buntu, berdasarkan hasil indikasi foto, tanda Mc.Burney “positip”.  Kemudian A diterapi oleh nyonya Ansuska kurang lebih 15 menit, dan Alhamdulillah A sudah merasa bebas pada keluhan diperutnya. Seperti biasa, A diberikan asupan Sambiloto (Andrographis Paniculata) dan Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa) untuk diminum selama 2 minggu. Hari Rabu, A berkunjung kembali untuk diperiksa dan diterapi.  Keluhan keram perut sebelah kanan sudah tidak ada, ditekanpun perut yang bersangkutan tidak terasa sakit lagi.  Alhamdulillah, sampai dengan tulisan ini dibuat, belum ada keluhan yang sama pada A, alias telah terhindar dari kasus peradangan usus buntu.

  • Pada Sabtu 30 Oktober 2010, jam 08.00 , dikunjungi Ny.E, 36 tahun, ibu rumahtangga, Bandung. Keluhan perut sebelah kanan sakit. Sebelumnya suami Ny.E , Jum’at  jam 19.00 menilpon saya, memberi tahu bahwa isterinya sekarang sedang di rumah sakit, siap untuk dioperasi usus buntu, namun sejak siang dokternya masih belum datang. Sang suami menanyakan apakah saya  bisa membantu kasus usus buntu akut? Saya jawab, insya Allah, saya sudah punya pengalaman dengan kasus usus buntu akut tanpa operasi. Oleh karena itu kemudian sang suami tersebut membawa isterinya pulang alias keluar dari rumah sakit.Dari data pemeriksaan foto radiologi  yang ada (dari rumah sakit), Ny.E mendapat kesan “Lesi tubuler, blind end, aperistaltis, dengan diameter = 0.71 mm, pada region Mc. Burney, cenderung gambaran appendicitis akut “. Jadi jelas kasusnya usus buntu akut. Terapi dilakukan seperti cara diatas, sekitar 20 menit. Alhamdulillah, rasa sakit diperut sebelah kanan ny.E telah berkurang. Kemudian ny.E diberikan asupan Sambiloto (Andrographis Paniculata) dan Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa) untuk diminum selama 2 minggu. Pemeriksaan dan terapi, masih dilanjutkan hari Minggu, Senin, dan Selasa. Pada hari Selasa , Ny. E sudah tidak merasakan lagi keluhan pada perutnya, dan sampai saat tulisan ini dibuat yang bersangkutan belum pernah merasakan keluhannya semula.

Kesimpulan :
Dengan hasil terapi diatas, dari usia tua sampai dengan muda untuk kasus radang usus buntu akut, terapi SELAC (Sinusoidal Electro Acupressure) memberikan prospek pemulihan yang luar biasa, karena cepat, alamiah dan aman, dan tanpa harus operasi.
Ansuska Gumanti
Jl. Muararajeun Kulon no.22
022-710 1921, 0812 2024 270

01 May, 2011

Setelah terapi, level asam urat malahan naik, kenapa?


Minggu 24 April 2011, jam 12.20 dikunjungi, A, Laki, 49 thn, Profesional, Bekasi. Keluhannya Asam urat tinggi. Biasanya ditanggulangi dengan meminum allopurinol. Langkah pertama sebelum terapi dilakukan pemeriksaan darah , untuk Asam urat, terbaca 8.7 mg/dL , level tinggi (Laki 3.5 – 7.2 mg/dL) .
Kemudian dilakukan terapi SELAC (Sinusoidal Electro Acupressure), yang memanfaatkan energi elektrostatik pada titik-titik akupunktur, dengan fokus memperbaiki meridian ginjal, dan meridian lainnya, dibagian depan dan belakang tubuh, kurang lebih 25 menit. Setelah terapi, jam 13.00 Asam urat diperiksa kembali, terbaca  9.2 mg/dL (UA Sure, Blood Uric Acid Monitoring System), berarti Asam urat malahan naik 0.5 poin, kenapa?. Bpk A melihat ini dengan enteng berkomentar  “sebelumnya hasil proses makanan didalam tubuh belum maksimum untuk Asam urat” karena sebelum diterapi beliau ini telah makan siang (makan enak) dahulu . Kebetulan bpk A tersebut adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam, jadi tentu mengerti baik mengenai proses-proses ditubuhnya. Seandainya tidak diterapi, tentu level asam uratnya akan naik lebih tinggi lagi.
Oleh karena itu saya sarankan untuk terapi tambahan . Terapi dilakukan pada titik2 akupunktur dijari kaki dan tangan, sekitar 15 menit. Kemudian periksa darah lagi untuk Asam urat, dan terbaca 8.0 mg/dL, berarti turun 1.2 poin. Alhamdulillah.

Kesimpulan :
1. Perlu memperbaiki pola makan bagi penderita Asam urat
2. Manfaat terapi memperbaiki kualitas darah.
3. Terapi secara intensif, fokus memperbaiki fungsi ginjal, agar kemampuan menyaring asam purin menjadi normal, insya Allah akan memberikan kepulihan bagi penderita asam urat.

Ansuska Gumanti
Jl. Muararajeun Kulon no.22, Bandung
022-707 22466 / 0812 2024 270