Exploring synergy of healing treatments, Indonesian Herbal with Pranic and Electro acupressure. Effective, natural and safe
(Menggali sinergi terapi Herbal dengan Prana dan Elektro Akupresur. Efektif, alamiah dan aman)
Sudah 40 Obat Herbal Diresepkan Dokter Indonesia Kaya Obat Herbal
JAKARTA, (PR).- Seiring pertumbuhan industri jamu yang kian pesat, saat ini sudah ada sekitar 40 jenis obat berbahan herbal yang diresepkan oleh dokter, untuk digunakan bagi penyembuhan pasien. Obat-obat tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena Indonesia mempunyai potensi yang kaya dengan tumbuh-tumbuhan.
"Saya berharap, ilmu kedokteran dapat terus mengembangkan obat-obatan yang berasal dari bahan herbal karena potensinya di dalam negeri sangat besar," ungkap Presdir PT Sidomuncul Irwan Hidayat, saat peluncuran iklan terbaru bertema "Razia KTP Bagi Pendatang Musiman", di Jakarta, Selasa (6/11).
Menurut dia, produk jamu saat ini tidak lagi menjadi dominasi masyarakat di pulau Jawa. Buktinya, nilai penjualan di Sumatra yang bukan daerah berbasis jamu, terus menunjukkan peningkatan.
"Pada awalnya memang kurang mendapat respons dari masyarakat Sumatra dan sekitarnya. Namun, setelah diadakan penelitian dan seminar tentang manfaat obat-obatan berbahan herbal, kini produk-produk jamu mulai mendapat perhatian," tuturnya.
Dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat, menurut Irwan, menjadikan belanja iklan produk jamu untuk Kuku Bima Energi yang mencapai Rp 90 miliar misalnya, selama empat tahun terakhir, jauh lebih rendah dibanding dengan iklan produk sejenis. Pasalnya, iklan yang ditampilkan dinilai mampu diterima masyarakat. (A-78)***
1 comment:
Sudah 40 Obat Herbal Diresepkan Dokter
Indonesia Kaya Obat Herbal
JAKARTA, (PR).-
Seiring pertumbuhan industri jamu yang kian pesat, saat ini sudah ada sekitar 40 jenis obat berbahan herbal yang diresepkan oleh dokter, untuk digunakan bagi penyembuhan pasien. Obat-obat tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena Indonesia mempunyai potensi yang kaya dengan tumbuh-tumbuhan.
"Saya berharap, ilmu kedokteran dapat terus mengembangkan obat-obatan yang berasal dari bahan herbal karena potensinya di dalam negeri sangat besar," ungkap Presdir PT Sidomuncul Irwan Hidayat, saat peluncuran iklan terbaru bertema "Razia KTP Bagi Pendatang Musiman", di Jakarta, Selasa (6/11).
Menurut dia, produk jamu saat ini tidak lagi menjadi dominasi masyarakat di pulau Jawa. Buktinya, nilai penjualan di Sumatra yang bukan daerah berbasis jamu, terus menunjukkan peningkatan.
"Pada awalnya memang kurang mendapat respons dari masyarakat Sumatra dan sekitarnya. Namun, setelah diadakan penelitian dan seminar tentang manfaat obat-obatan berbahan herbal, kini produk-produk jamu mulai mendapat perhatian," tuturnya.
Dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat, menurut Irwan, menjadikan belanja iklan produk jamu untuk Kuku Bima Energi yang mencapai Rp 90 miliar misalnya, selama empat tahun terakhir, jauh lebih rendah dibanding dengan iklan produk sejenis. Pasalnya, iklan yang ditampilkan dinilai mampu diterima masyarakat.
(A-78)***
Post a Comment